ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IPM DAN STATUS DAERAH BERMASALAH KESEHATAN (DBK) DI PULAU SUMATERA TAHUN 2013

Vita Fibriyani

Abstract


Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan ukuran pencapaian pembangunan manusia berdasarkan dimensi kesehatan, pendidikan dan kehidupan layak. Indeks pembangunan kesehatan masyarakat adalah kumpulan indikator kesehatan yang dibentuk Kementrian Kesehatan (IPKM) dengan tujuan mempermudah dalam menggambarkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan Angka Harapan Hidup (AHH), yaitu salah satu komponen penyusun IPM. Nilai IPKM berkisar antara 0 sampai 1, digunakan untuk menentukan status daerah bermasalah kesehatan (DBK) suatu kabupaten/kota. Pulau Sumatera berada di kawasan Indonesia bagian barat yang terdiri dari 8 provinsi, di mana 4 provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu mempunyai nilai IPM pada urutan 10 besar dari 33 provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan nilai IPM dan status DBK kabupaten/kota menggunakan analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah perkotaan memberikan peluang yang lebih besar untuk memperoleh nilai IPM tinggi dan berstatus DBK daripada wilayah kabupaten. Kenaikan persentase penduduk miskin dapat menurunkan kesempatan kabupaten/kota di Pulau Sumatera untuk memperoleh nilai IPM dan IPKM yang tinggi sedangkan kenaikan pendapatan per kapita dapat meningkatkan kesempatan kabupaten/kota di Pulau Sumatera untuk memperoleh nilai IPM dan IPKM yang tinggi.

 

Kata Kunci - IPM, IPKM, DBK, Regresi Logistik Multinomial


References


Amelia, O. A. (2013). Pendekatan Metode Geographically Weighted Ordinal Logistic Regression Semiparametric. Malang: Universitas Brawijaya.

Agresti, A. (2002). Categorical Data Analysis Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Badan Pusat Statistik. (2008). Indeks Pembangunan Manusia 2006-2007. Jakarta.

Bhakti, Ayu Nadia, Istiqomah dan Suprapto. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Volume 18, Nomor 4, Desember 2014 :452 – 469.

Hocking, R. R. (2003). Methods and Applications of Linear Models. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman Umum Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan Kabupaten-Kota. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Mantra, Ida Bagoes. (2012). Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mirza, Denni Sulistio. (2012). Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah Tahun 2006-2009. Economics Development Analysis Journal (1) 1.

Pratowo, N. I. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Solo, Jawa Tengah: Universitas Sebelas Maret.

Salam, R. (2009). Pengujian Kesamaan Vektor Parameter Pada Beberapa Model Regresi Logistik Ordinal (Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Papua Tahun 2006). Tesis. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.




DOI: http://dx.doi.org/10.47335/ema.v1i1.4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL EMA (Ekonomi Manajemen Akuntansi)




____________________________________________________________

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi (Jurnal EMA)
ISSN Print : 2548-9380
ISSN Online : 2549-2322
Published by Universitas Merdeka Pasuruan
Managed by Fakultas Ekonomi, Universitas Universitas Merdeka Pasuruan
Address Jl. Ir. Juanda no.68 Pasuruan
Email fe.unmerpas68@gmail.com

Creative Commons License

Jurnal EMA (Ekonomi Manajemen Akuntansi) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

____________________________________________________________